Contents
- Pengenalan
- Pengertian Tara
- Arti dan Makna Tara
- Asal Mula dan Sejarah Tara
- Jenis-Jenis Tara
- Tara Akbar dan Tara Biasa
- Tara Berdasarkan Kepercayaan
- Makna dan Fungsi Tara
- Simbol dan Penghormatan
- Media Komunikasi dengan Dewa
- Pemersatu Masyarakat
- Variasi Tara di Berbagai Daerah
- Kesimpulan
- FAQ tentang Tara
- Apa itu Tara?
- Siapa nama ayah dan ibu Tara?
- Apa warna Tara?
- Apa simbol Tara?
- Apa mantra Tara?
- Apa manfaat melantunkan mantra Tara?
- Siapa yang boleh melantunkan mantra Tara?
- Apa saja jenis-jenis Tara?
- Apa perbedaan antara Tara dan Dewi Kwan Im?
- Apa arti nama "Tara"?
Pengenalan
Selamat datang di Sarungan.net, situs web yang menyajikan berbagai informasi menarik seputar budaya Indonesia. Pada kesempatan kali ini, kami akan mengupas tuntas tentang "Tara", sebuah tradisi unik yang masih lestari di beberapa daerah di Indonesia. Simak artikel berikut ini untuk memahami pengertian, sejarah, dan seluk beluk tara secara menyeluruh.
Pengertian Tara
Arti dan Makna Tara
"Tara" adalah sebuah tradisi di mana masyarakat mengarak sebuah tandu atau usungan yang di atasnya diletakkan sesajen sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau dewa. Tandu tersebut diiringi dengan iring-iringan musik tradisional dan tarian yang meriah. Dalam bahasa Sansekerta, "tara" berarti "penyelamatan" atau "pemberian". Tradisi ini diyakini dapat membawa keselamatan, kesuburan, dan rezeki bagi masyarakat.
Asal Mula dan Sejarah Tara
Asal mula tradisi tara masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli sejarah meyakini bahwa tara sudah ada sejak zaman animisme, yaitu kepercayaan kepada roh-roh halus. Dalam kepercayaan tersebut, roh-roh halus dipercaya bersemayam di pohon-pohon besar. Untuk menghormati roh-roh tersebut, masyarakat mengadakan ritual pemujaan yang kemudian berkembang menjadi tradisi tara.
Jenis-Jenis Tara
Tara Akbar dan Tara Biasa
Secara umum, terdapat dua jenis tara, yaitu tara akbar dan tara biasa. Tara akbar adalah tara yang diadakan dalam skala besar dan melibatkan seluruh masyarakat dalam suatu daerah. Biasanya tara akbar dilaksanakan setiap tahun pada waktu-waktu tertentu, seperti pada bulan Muharram atau pada saat panen raya. Sementara itu, tara biasa adalah tara yang diadakan dalam skala kecil dan hanya melibatkan sebagian warga masyarakat, seperti satu keluarga atau satu dusun.
Tara Berdasarkan Kepercayaan
Selain jenis di atas, tara juga dapat dibedakan berdasarkan kepercayaannya. Ada tara yang dilandasi oleh kepercayaan animisme, Islam, Hindu, atau kepercayaan lokal lainnya. Masing-masing tara memiliki perbedaan dalam sesajen, ritual, dan iring-iringannya.
Makna dan Fungsi Tara
Simbol dan Penghormatan
Tara merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur masyarakat kepada leluhur atau dewa yang dipercayainya. Melalui tara, masyarakat mengungkapkan rasa terima kasih atas keselamatan, rezeki, dan kesuburan yang telah diberikan.
Media Komunikasi dengan Dewa
Tara juga berfungsi sebagai media komunikasi antara manusia dan dewa. Sesajen yang diletakkan di atas tandu dipercaya sebagai persembahan yang akan disampaikan kepada dewa. Melalui sesajen tersebut, masyarakat menyampaikan permohonan atau harapan kepada dewa.
Pemersatu Masyarakat
Tara merupakan tradisi yang dapat mempersatukan masyarakat. Dalam mempersiapkan dan melaksanakan tara, masyarakat saling bekerja sama dan bahu membahu. Kegiatan ini memperkuat ikatan kekeluargaan dan sosial di antara anggota masyarakat.
Variasi Tara di Berbagai Daerah
Tradisi tara memiliki variasi yang beragam di berbagai daerah di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh variasi tara yang terkenal:
Daerah | Nama Tradisi Tara | Keunikan |
---|---|---|
Jawa Tengah | Tara Kembang | Menggunakan sesajen berupa bunga-bunga dan buah-buahan |
Jawa Barat | Tara Jampana | Diarak menggunakan tandu yang dihiasi dengan bunga dan kain warna-warni |
Bali | Tara Bhuana | Berupa tari-tarian dengan kostum dan topeng yang indah |
Kalimantan Tengah | Tara Garing | Menggunakan sesajen berupa padi dan ayam |
Sulawesi Selatan | Tara Lompoa | Diarak dengan tandu raksasa yang ditandu oleh ratusan orang |
Kesimpulan
Tradisi tara merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang masih lestari hingga saat ini. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam dan memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang tradisi tara, silakan kunjungi artikel-artikel menarik lainnya di Sarungan.net, seperti "Tradisi Nyadran: Mengenang Leluhur dengan Ziarah Kubur" atau "Wayang Kulit: Seni Pertunjukan Wayang Go lokal yang Mendunia".
FAQ tentang Tara
Apa itu Tara?
Tara adalah sosok dewi pelindung dalam agama Buddha. Ia dikenal sebagai "Penyelamat" atau "Pembebas".
Siapa nama ayah dan ibu Tara?
Ayah Tara adalah Arya Avalokiteshvara dan ibunya adalah Arya Ekajati.
Apa warna Tara?
Tara digambarkan memiliki 21 bentuk yang berbeda, masing-masing dengan warna yang berbeda. Namun, bentuk yang paling umum adalah Tara Hijau.
Apa simbol Tara?
Simbol Tara adalah bunga teratai, yang melambangkan kemurnian dan pencerahan.
Apa mantra Tara?
Mantra Tara adalah "Om Tare Tuttare Ture Svaha".
Apa manfaat melantunkan mantra Tara?
Melantunkan mantra Tara dipercaya dapat memberikan perlindungan, menghilangkan ketakutan, dan mempercepat pencerahan.
Siapa yang boleh melantunkan mantra Tara?
Semua orang diperbolehkan melantunkan mantra Tara, apapun keyakinan agamanya.
Apa saja jenis-jenis Tara?
Ada banyak jenis Tara, di antaranya Tara Hijau, Tara Putih, Tara Merah, dan Tara Biru.
Apa perbedaan antara Tara dan Dewi Kwan Im?
Tara dan Dewi Kwan Im adalah sosok dewi yang berbeda, meskipun keduanya memiliki peran yang sama sebagai pelindung. Tara berasal dari agama Buddha, sedangkan Dewi Kwan Im berasal dari ajaran Tao.
Apa arti nama "Tara"?
Nama "Tara" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "bintang" atau "penyelamat".