Pengertian Aqiqah Dan Hikmahnya

Pengertian Aqiqah Dan Hikmahnya

Pengertian Aqiqah dan Hikmahnya yang Mendalam

Sarungan.net – Tradisi aqiqah merupakan salah satu syariat penting dalam Islam yang memiliki nilai dan hikmah yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif tentang pengertian aqiqah, tata cara pelaksanaannya, serta hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.

Pengertian Aqiqah

Aqiqah secara bahasa berasal dari kata "al-‘iqq" yang berarti "memotong". Dalam konteks syariat Islam, aqiqah merujuk pada penyembelihan hewan ternak sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak. Hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Tata Cara Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah memiliki tata cara yang disunnahkan, antara lain:

  • Waktu aqiqah: Dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah pada hari ke-7 setelah kelahiran anak. Namun, boleh juga dilakukan pada hari ke-14, 21, atau seterusnya.
  • Jumlah hewan: Jumlah hewan yang disembelih untuk aqiqah adalah dua ekor kambing atau satu ekor kambing dan satu ekor sapi.
  • Tata cara penyembelihan: Penyembelihan aqiqah dilakukan dengan cara yang syar’i, yaitu dengan memotong urat leher hewan dan membaca basmalah.

Hikmah Aqiqah

Aqiqah tidak hanya sekedar tradisi, tetapi juga mengandung hikmah yang mendalam, antara lain:

  • Mensyukuri nikmat kelahiran anak: Aqiqah merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia kelahiran seorang anak.
  • Menjauhkan gangguan setan: Penyembelihan hewan aqiqah dipercaya dapat menjauhkan gangguan setan dari bayi yang baru lahir.
  • Sebagai tebusan bagi anak: Aqiqah dianggap sebagai tebusan bagi anak. Dengan menyembelih hewan, diharapkan anak akan terhindar dari marabahaya dan mendapat perlindungan Allah SWT.
  • Mempererat tali silaturahmi: Pelaksanaan aqiqah biasanya diikuti dengan acara syukuran yang dapat mempererat tali silaturahmi antara keluarga dan kerabat.
Baca Juga :  Pengertian Strategi Komunikasi

Ketentuan Aqiqah

Selain tata cara, terdapat juga beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan aqiqah, antara lain:

  • Jenis hewan: Hewan yang disembelih untuk aqiqah harus memenuhi syarat, yaitu sehat, tidak cacat, dan cukup umur.
  • Pembagian daging: Daging aqiqah dianjurkan untuk dibagikan kepada orang-orang fakir miskin, tetangga, sanak saudara, dan keluarga.
  • Pengolahan daging: Daging aqiqah dapat diolah dengan berbagai cara, seperti dimasak gulai, rendang, atau sate.

Tabel Ketentuan Aqiqah

Ketentuan Keterangan
Waktu Hari ke-7 setelah kelahiran anak (dianjurkan)
Jumlah hewan 2 ekor kambing atau 1 ekor kambing dan 1 ekor sapi
Jenis hewan Sehat, tidak cacat, dan cukup umur
Pembagian daging Diberikan kepada fakir miskin, tetangga, sanak saudara, dan keluarga
Pengolahan daging Boleh diolah dengan berbagai cara, seperti gulai, rendang, atau sate

Kesimpulan

Aqiqah merupakan tradisi syariat Islam yang memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Dengan melaksanakan aqiqah, umat Islam dapat bersyukur atas karunia kelahiran anak, menjauhkan gangguan setan, dan mempererat tali silaturahmi. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Islam dan tradisinya, silakan kunjungi artikel-artikel lainnya di Sarungan.net.

FAQ tentang Pengertian Aqiqah dan Hikmahnya

Apa pengertian aqiqah?

Aqiqah adalah ibadah menyembelih hewan ternak pada hari ke-7, 14, atau 21 setelah kelahiran anak.

Apa hukum aqiqah?

Aqiqah hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan bagi yang mampu.

Apa saja hewan yang bisa digunakan untuk aqiqah?

Hewan yang sah untuk aqiqah adalah kambing, domba, atau sapi.

Berapa jumlah hewan yang disembelih untuk aqiqah?

Untuk anak laki-laki disembelih 2 ekor, sedangkan anak perempuan 1 ekor.

Siapa saja yang wajib melaksanakan aqiqah?

Orang tua atau wali dari anak yang baru lahir.

Baca Juga :  Pengertian Syirkah Abdan: Bentuk Kerjasama Usaha Berbasis Tenaga Kerja

Apa hikmah dari pelaksanaan aqiqah?

  • Menebus anak dari pengabdian (budak) kepada Allah SWT.
  • Mengharapkan keberkahan dan keselamatan bagi anak.
  • Membersihkan diri anak dari kotoran lahir.

Bolehkah aqiqah dilakukan setelah hari ke-21?

Boleh, namun lebih utama dilakukan pada hari ke-7, 14, atau 21.

Apakah daging aqiqah harus dibagikan?

Ya, daging aqiqah sunnah dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan keluarga.

Bagaimanakah cara memasak daging aqiqah?

Daging aqiqah dapat dimasak dengan berbagai cara sesuai selera dan kebiasaan setempat.

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *